Ghibah ...
Bukan bermaksud menggurui atau sok suci, tapi hanya sebagai pengingat terutama bagi diri saya sendiri.
Apa itu Ghibah? Pasti sudah banyak yang tau. Terutama bagi pemeluk agama Islam.
Ghibah adalah menggunjing, membicarakan hal-hal buruk, aib atau kekurangan seseorang, tanpa yang bersangkutan hadir pada obrolan tersebut.
Atau yang sekarang kita kenal dengan menggosip ~ membicarakan atau mencela aib seseorang.
Ghibah lebih sering dilakukan disaat berkumpul. Ntah kehabisan topik obrolan, kurang kreatif mencari tema pembicaraan, kurang kerjaan, atau memang ada niat atau maksud untuk menjatuhkan nama baik seseorang dimata yang lain.
Apakah melakukan Ghibah itu berdosa?
Rasulullah SAW bersabda : “Ghibah itu lebih keras daripada zina.”
”Bagaimana Ghibah lebih keras daripada zina, wahai Rasulullah?”
Beliau bersabda, “Sesungguhnya seorang telah berzina, kemudian bertaubat dan Alah mengampuni dosanya, sedangkan orang yang melakukan Ghibah tidak akan diampuni Allah, hingga orang yang di-ghibah-nya mengampuninya.”
“Ya Rasulullah apa itu ghibah?”
“Ghibah yaitu menyebut-nyebut saudaramu dengan yang tidak disukai.”
“Ya Rasulullah walaupun sesuatu itu ada pada dirinya”
“Ya apabila kau sebut-sebut aibnya, maka kau telah menggunjingnya; namun
bila kau sebut aib yang tidak ada pada dirinya maka kau telah memfitnahnya.”
Lalu apa kata Al-Quran tentang Ghibah?
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah sebagian kalian menggunjingkan (ghibah) sebagian yang lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertawakalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujuraat : 12)
Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui.” (QS. An-Nur – 19)
Berdosa atau tidak? Silahkan tafsirkan berdasarkan pembenaran atau pembelaan diri saat kita melakukan Ghibah.
Karena pembelaan atau pembenaran melakukan Ghibah pasti selalu ada bagi pribadi yang merasa kelakuan dirinya paling baik, paling suci dunia akhirat.
Melakukan Ghibah sama sekali tidak ada manfaatnya.
Selain orang lain jadi tau bahwa kita bermulut ember bocor, orang-orang pun pasti akan berpikir...
"hari ini si X yang dia ceritakan aib atau keburukannya, esok bukannya tak mungkin giliran saya yang dia bicarakan".
Bila berkumpul carilah topik obrolan yang lebih positif daripada menggunjingkan orang.
Banyak hal-hal yang lebih bermanfaat daripada berkumpul lalu membicarakan keburukan orang lain.
Saat kita menggunjingkan membahas aib seseorang tanpa sadar kita telah melakukan Ghibah.
Dosa yang telah ia perbuat, jika dia bertaubat Insyaallah Allah akan mengampuninya.
Tapi bagaimana dengan dosa kita akibat menyiarkan aib serta hal-hal buruk tentang dirinya?
Apabila cerita yang engkau katakan itu sesuai dengan kenyataan maka engkau telah meng-ghibahi-nya. Dan apabila ternyata tidak sesuai dengan kenyataan dirinya maka engkau telah berdusta atas namanya.” (HR. Muslim)
Sesungguhnya orang yang berzina bila bertaubat maka Allah akan mengampuninya, sedangkan orang yang ghibah tidak akan diampuni dosanya oleh Allah, sebelum orang yang di ghibah memaafkannya."
(HR Albaihaqi, Atthabarani, Abu Asysyaikh, Ibn Abid)
Wallahualam, hanya Allah Yang Maha Mengetahui.
Semoga kita semua dihindarkan oleh Allah SWT dari perbuatan Ghibah.
Jangan kau menjelek-jelekkan (menceritakan keburukan) orang lain, belum tentu dirimu lebih baik darinya”. Apabila kita menjaga aib saudara kita maka Allah akan menjaga aib kita dan apabila kita menceritakan aib saudara kita maka Allah juga akan membuka aib kita."