Jalan kesana jalan kesini...
Itulah kegembiraan bagi anak Batita (anak usia 1-3 tahun). Kemampuan barunya berjalan dan berlari sangat dia nikmati. Ia melakukan ini dan itu tanpa henti seolah ingin memamerkan eksistensinya.
Misal Papanya lagi memperbaiki kipas angin, dia ikut pegang obeng plastik miliknya yang memang dibelikan khusus agar tidak menggunakan obeng atau peralatan sungguhan yang mungkin bisa menimbulkan bahaya. Liat mamanya lagi bersihin sayuran, dia pun minta sayuran yang dipegang... dikasih baskom plastik berisi air, abis deh sayurannya diubek-ubek, air pun bercipratan kemana-mana.
Usia batita memang usia eksplorasi. Usia dengan rasa keingintahuan yang besar, ingin meniru dan dilibatkan dengan apa yang dikerjakan oleh papa, mama, kakak atau siapa pun yang ada dirumah. Usia yang selalu ingin "membantu" walau hasilnya pasti berantakan.
Kemauan ingin membantu itu jangan dipatahkan oleh kalimat larangan. Hargailah usaha kerasnya "memamerkan" kemampuan . Biarkan tangan-tangan kecilnya membantu.
Sebaiknya, untuk mengembangkan fase ingin tau dan ingin membantu ini, ajaklah ia berperan dengan pekerjaan yang mudah dan tidak mengandung bahaya. Keberhasilan dalam melakukan misi "membantu" ini akan membuat rasa percaya dirinya tumbuh.
Agar misi membantu ibu berhasil dengan baik, mari lakukan langkah dibawah ini...
Awali dengan misi ringan dan mudah dimengerti
- Memungut dan menyimpan mainannya di kotak mainan.
- Menaruh pakaian kotornya di keranjang pakaian.
- Mengambilkan surat-surat dari kotak surat yang letaknya rendah.
- Membersihkan perabot kamarnya dengan lap atau kemoceng.
- Mengeluarkan barang-barang belanjaan yang tidak mudah pecah, seperti roti , biskuit dan lain-lain, kemudian menyimpannya ditempat yang mudah terjangkau.
- Membantu menyiapkan meja makan dengan meletakkan alas piring, lap makan, piring dan gelas yang terbuat dari bahan bukan kaca atau keramik.
- Melap sendok dan cangkir yang tak mudah pecah setelah dicuci.
- Menaruh sepatu dan sendal di rak setelah pulang bepergian.
- Menyiram tanaman menggunakan penyiram kecil.
- dan lain lain
Membereskan mainan setelah bermain, membuang bungkus bekas makanan ke tempat sampah atau meletakkan pakaian kotor ke keranjang cucian. Jangan memintanya melakukan misi yang diluar kemampuannya. Saat ia keliru melakukan pekerjaannya, jangan dikoreksi. Cobalah menahan diri. Biarlah ia menyelesaikan pekerjaannya dengan caranya sendiri walau hasilnya berantakan. Biarkan dia menikmatinya, agar ia tidak cepat bosan. Hasil pekerjaan anak batita jangan disesuaikan dengan hasil anak dewasa. Anak akan cepat bosan dan menganggap misi membantu ibu merupakan hal yang melelahkan.
Buatlah seperti bermain.
Jangan menegurnya secara keras , pilih lah kalimat mengajak melakukannya bersama seperti " Ayo siapa yang mau lomba sama ibu masukin mobil dan t-rex kekotak?".
Batita akan senang dan ingin menangkan lomba. Sampaikan juga manfaat setiap aktivitas melalui cerita. Misalnya betapa nyaman dan menyenangkan tinggal di rumah yang bersih, karena kuman tidak mau tinggal di rumah yang selalu dibersihkan. Sehingga semua penghuni rumah bisa terhindar dari bermacam penyakit.
Lakukan bersama anggota keluarga
Melakukannya bersama anggota keluarga yang lain membuat si kecil bersemangat ikut membantu. Keterlibatan ayah, ibu, kakak, dan lainnya mengajarkan pada batita akan manfaat kebersamaan dan keadilan. Kelak ia akan senang hati mengulurkan tangan membantu pekerjaan rumah.
Tersenyumlah saat memberi instruksi
Kata atau kalimat "jangan" adalah kata yang harus dihindari . Karena "jangan" menyiratkan bahwa kontrol hanya ada ditangan pemberi instruksi. Sebagai gantinya gunakanlah kata "boleh", yang mengandung arti saling menghargai.
Jangan lupa berikanlah instruksi dengan senyum atau bahkan sebuah pelukan hangat. Hasilnya, anak akan mengaitkan kepatuhan dan kesediaannya mengerjakan tugas dengan kondisi yang menyenangkan dan bukan lantaran ketakutan. Kasih sayang dan penghargaan lebih efektif tumbuhkan kepatuhan ketimbang iming-iming dan ancaman.
Pujilah si kecil dengan usahanya
Meski pun ia hanya mampu mengelap tempat minumnya sendiri yang terbuat dari plastik, pujilah ia dan ucapkan terima kasih. Berikanlah dukungan positif , akan membuat anak termotivasi untuk melakukan pekerjaannya lebih baik lagi dikemudian hari. Hindari ucapan negatif yang membuat anak merasa tidak dihargai. Karena pengalaman terlibat pekerjaan rumah sangat berarti bagi anak.
Mulailah kita sambut keinginan si batita yang ingin membantu dengan senyuman penuh kebanggaan padanya :)
Bagaimana pengalaman seru Bunda dengan si kecil Batita-nya? Yuk bertukar cerita di kolom komentar ^_^
8 comments
makasih sharingnya. Anak saya 16 bulan. Sejauh ini baru dimanfaatkan buat asisten ambil jemuran hehe. Iya br belajar biar bs ngajarin ikut masuk2in mainannya, kadang kamu, lbh sering kabuur :|
Sepakat, sama poin-poinnya.
Jika anak bersemangat membantu, orangtua harus welcome.
Jangan banyak ini itu yang berupa larangan biar gak patah semangat.
Dan reward itu bisa membuat anak jadi merasa dihargai walaupun pekerjaannya belum sempurna.
salam kenal Mba
wah hebat udah bisa bantu mama ambil jemuran ya ^_^ pelan2 pasti si kecil bakal ngerti, lagian usia 16 bulan memang lagi usia cuek2nya mbak hihihi
setuju mba, kalo udah patah semangat susah untuk diajak lagi, merajuknya lama hihi
salam kenal kembali mba Ety, makasih atas kunjungannya :)
Wuih.. kalau batita itu begitu ya mbak. Bintang juga kalau lari perlu perjuangan kalau diminta berhenti. Bahkan dalam panas 39' juga masih mau lari-lari
wah Bintang pasti anak yg ceria, syukur alhamdulillah mbak... anak lain kalo panas segitu pasti udah layu :))
ankku juga suka begini mbak :D.. niat bantuinnya gede, walo hasilnya bikin maminya skit kepala kdg ;p. Tapi biar ajalah.. menandakan anak sehat dengan dia aktif bgt bgitu ;)
iya banget, jangan dilarang kalo mau ngebantuin mami... mending maminya yg repot daripada Fylly yg ngambek :p
Terima kasih atas kunjungannya. Silahkan tinggalkan komentar jika berkenan, agar saya bisa balas berkunjung. Komentar spam dan mengandung link hidup/mati, akan langsung dihapus. 🔁